Kamis, 05 Januari 2012

Kenangan dan Harapan


Ketika anda melihat matahari bersinar di pagi hari, tanda nya apa?? Berarti anda bangun kesiangan, haha. Seharusnya anda bangun ketika matahari hendak terbit dan azan berkumandang sehingga perlahan fajar pun datang, itu dia mahasiswa dambaan bunda, kha..kha..khaa…anyway, ini tulisan pertama di tahun 2012, Insya Allah tahun  kesuksesan, perjalanan mencengangkan dan target-target yang terwujudkan. Artikel-artikel yang lain, walaupun saya publish nya di tahun 2012 tapi sebenarnya saya tulis di buku catatan sebuah matakuliah yang berat di akhir tahun 2011, saking beratnya saya tidak fokus dan lebih memilih untuk menuliskan kata-kata di otak  pinjaman ini, maklum ketika anda menyelam dalam kolam penuh angka dan logika di jurusan matematika, terkadang anda akan kehilangan konsentrasi dan memilih untuk mengalihkan perhatian dengan aktifitas menyenangkan lainnya, hehe (really, don’t try this at home).
Mari kita mengulang, refleksi perjalanan karier di tahun 2011. Dimulai dengan kegiatan sosial di desa burlah Aceh tengah, yang menyita banyak energi serta fikiran. Pengalaman ini memang tidak terbayarkan mahalnya, karena dari sinilah saya mempelajari tentang banyak hal, tentang kesederhanaan dan keterbatasan, padahal di akhir 2010 saya baru saja pulang dari kota serba canggih, Taiwan, dan langsung dihadapkan dengan desa Burlah yang sinyal hanpoen saja susah di cari. Sungguh Allah Maha Pengasih. Dari baksos dilanjutkan dengan perjalanan mengikuti musyawarah nasional ILM MIPA. Ini merupakan forum tempat berkumpulknya ketua BEM MIPA seluruh Indonesia, walaupun saya tampil di barisan orang tua, lumayan berkoar juga di forum itu, sampai harus mengunggapkan logika pematah argument, saya belajar banyak dari kegiatan ini, tentang bersilat lidah dalam forum nasional. Dalam perjalanan ini pula saya sempat berkunjung ke monument nasional dan mesjid kebanggaan Jakarta, miris juga, semua trademarknya Negara tetangga sudah saya kunjungi masak punya Negara sendiri belum, dan akhirnya terjadilah moment itu.
Pada saat agustus menyapa dan diwajibkan untuk berpuasa, saya malah jalan-jalan ke Malaysia dan singapura, sepertinya sepulang dari kunjungan itu berat badan turun beberapa puluh kilo, walaupun sekarang anda tidak bisa melihat bekasnya. haha.. sebenarnya ada satu hal yang belum terselesaikan mengenai kunjungan ke 2 negara tersebut, yaitu pada saat mengunjungi singapura, mulai dari naik kereta di Malaysia sampai tiba kembali ke Malaysia saya meminjam uangnya toke muchsin, mahasiswa master di UKM, dan Alhamdulillah sudah diikhlaskan oleh sang toke untuk tidak usah di tebus sehingga berjingkraklah saya melompat kengirangan.
Akhir 2011, perjalanan kembali dilanjutkan menuju ibukota Negara, tercatat 2 kali perjalanan saya lalui, pertama ke cibubur, bogor dan bandung yang kedua ke puncak, rawamangun dan seputaran Jakarta. Banyak cerita tergoreskan dalam artikel dalam blog ini sehingga tidak usah saya selipkan lagi disini.  Menjelang pergantian tahun, saya fikir ‘kegilaan’ itu telah usai, ternyata terus berlanjut. Pada tanggal 31 des sore harinya saya bersepeda santai bersama matematikawan lainnya, menyusuri indahnya kota banda aceh dan terus berlanjut hingga malam tahun baru, disaat yang lain membakar uangnya dalam bentuk mercun, kembang api dan sejenisnya, kami membakar kalori, aktifitas tahun baru yang sangat positife (really, try this at home).

Nutrisi Jasmani



Kebanyakan masyarakat di kota-kota besar yang penduduknya dimanjakan oleh kepintaran mesin sehingga membuat pekerjaan lebih simple. Oleh karena itu sehingga boleh dikatakan masyarakat tersebut dikatagorekian obesitas. lemak yang seharusnya digunakan untuk energy tambahan menjadi bertumpuk karena kegiatan yang menguras energy tidak lagi dikerjakan sudah diambil oleh mesin.
Sebenarnya kebangkitan teknologi berdampakl sangat positif bagi kehidupan masyarakat di dunia pesinggahan ini. Jika panas tinggal pencet tombol berhembuslah angin dari AC, ketika hendak berbicara dengan kerabat yang jauh tinggal pencet tombol langsung bisa berbicara melalui hanpone. Ketika rindu berkomunikasi, melihat gerak, interaksi lebih nyata tinggal gunakan internet, baju kotor masukkan saja kedalam mesin, maka dengan contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak kegiatan berkeringat terkurangi akibat fatalnya adalah lemak bertumpuk, badan kembung dan penyakit dengan lembut menyapa.
Setiap diri manusia terdapat tiga potensi yang harus dimaksimalkan secara bersamaan. Nah, ketika potensi tersebut adalah jasmani, fikiran, dan rohani, kali ini kita akan membahas satu saja yaitu jasmani sedangkan dua lainnya akan kita bahas dalam kesempatan bahagia lainnya. Doakan saja tidak mati lampu, karena jika listrik padam, ide dan kreatifitaspun hilang.
Potensi jasmani ini adalah badan serta fisik yang Nampak. Ketika semuanya berjalan lancer maka tubuh segar, aktifitas pun sukses. Karena tiap kegiatan kita, apakah itu ringan atau berat pasti memerlukan jasmani yang kuat. Sedikit saja terjadi serangan pada kekuatan fisik maka satu tubuh ini akan kompak menyuarakan kesakitan. Seperti halnya bisul yang tumbuh dikaki, walaupun dia berada di bawah tetap saja sakit terasa di otak dan seluruh badan. Sehingga semua fungsi organ serentak menyuarakan kata istirahat.
Apapun profesi anda tidak dapat menolak fungsi fisik. Fisik yang kuat sangat diperlukan. Prosesnya tentu tidak bisa secepat kilat. Dalam sekejab kita mendapatkan fisik yang kuat atau ketika firus menyerang badan dan gejala sakit menghadang, kita langsung vit seperti semula. Semua itu mustahil didapat namun ada kemungkinan bisa saja terjadi jika kita memberikan nutrisi yang tepat bagi tubuh ini. Ya.. nutrisi, sesuatu yang sangat diperlukan oleh jasmani kita, yaitu olah raga. Proses mengeluarkan keringat tersebut bisa saja menjadinhal yang sangat menyenangkan layaknya sebuah hobi, namun terkadang bisa juga menjadi aktifitas yang membosankan, melelahkan membuang waktu serta energy. Tinggal kita saja mengelola perasaan dan anggapan bahwa olahraga tersebut penting dan mengasyikkan dan mencari suasana serta prasarana yang mendukung mewujudkan hal tersebut.

Memahami Pluralisme


Penyalahartian tentang permasalahan bangsa berasal dari agama adalah salah besar. Terutama menyalahkan agama tersebut serta mengklaim bahwa suatu agama mengajarkan paham terorisme dan penghancuran seperti yang disematkan kepada Islam. Islam seharusnya menjadi agama pengabar gembira atau Rahmat bagi penghuni planet ini. Jika seorang muslim melakukan kesalahan seperti korupsi atau kejahatan criminal lainnya yang harus diperbaiki bukan agama Islam itu tetapi kapasitas si-muslim dalam berislam.
Nah… jika ingin membicarakan tentang permasalahan yang tengah melanda Indonesia seharusnya tidak membawa isu agama karena itu akan menambah keruhnya permasalahan. Jika kita ibaratkan tentang isu agama bagai sebuah kotak, maka kotak tersebut akan bertambah besar jika disentuh dengan cara yang tidak wajar, maka timbullah konflik antar agama.
Seyogyanya permasalahan Indonesia sekarang harus kita fokuskan pada pundak pemuda yang sedang membara, yang tingkah laku dan pola pikirnya menjadi teladan bagi masyarakat, yang kiprahnya disegani oleh setiap orang, yang hatinya bersih dari niat tercela serta kapasitas berfikir dapat membuat pendengarnya tercengang, dan walaupun pemuda tersebut diam, diamnya berwibawa. Selayaknya selayaknya seorang pemuda harus dan terus meningkatkan kapasitasnya dari hari kehari, masa kemasa. Pembelajaran yang dilalui tidak harus berasal dari dalam kelas karena lebih dari 60% hikmah maupun pembelajaran yang dapat membangun kepribadian dan membentuk karakter justru ada dalam masyarakat.
Sehingga ketika pemuda tersebut kelak menjadi pemimpin pemegang kekuasaan penting dalam negeri ini atau dalam suasana  sulit ia tetap tegar dan teguh pendirian. Dan ia bersikukuh untuk berada pada pihak kebenaran walaupun kebenaran itu berada pada pihak mayoritas maupun minoritas. Itulah pemuda harapan bangsa, ia yang tidak memikirkan kesuksesan jangka pendek saja, tetapi juga longterm menjadi target kepuasan walaupun ia memimpin hanya beberapa periode. Hebatnya lagi pemikiran sang pemuda dapat bertahan lebih lama dari umur pemuda itu sendiri.
Mari kita kembali ke tema artikel ini yaitu pluralism. Sejauh pemahaman penulis dan semoga pembaca sekalian mengkoreksi jika terdapat kesalahan, isu pluralism adalah nama lain dari hembusan-hembusan pemikiran sesat yang coba disuntikkan. Kita mengenal yang namanya perang pemikiran seperti di ungkapkan dalam kalam Ilahi surat Al-Baqarah ayat 120 yang dengan jelas dan eksplisit menjelaskan bahwa tidak akan rela non-muslim hingga kita mengikuti jejak mereka. Oleh sebab itulah mereka melancarkan berbagai macam jurus jitu yang masuk akal untuk menggoyang aqidah yang selama ini menjadi pondasi dalam keislaman kita.