Ketika
anda melihat matahari bersinar di pagi hari, tanda nya apa?? Berarti anda
bangun kesiangan, haha. Seharusnya anda bangun ketika matahari hendak terbit
dan azan berkumandang sehingga perlahan fajar pun datang, itu dia mahasiswa
dambaan bunda, kha..kha..khaa…anyway, ini tulisan pertama di tahun 2012, Insya
Allah tahun kesuksesan, perjalanan
mencengangkan dan target-target yang terwujudkan. Artikel-artikel yang lain,
walaupun saya publish nya di tahun 2012 tapi sebenarnya saya tulis di buku
catatan sebuah matakuliah yang berat di akhir tahun 2011, saking beratnya saya
tidak fokus dan lebih memilih untuk menuliskan kata-kata di otak pinjaman ini, maklum ketika anda menyelam
dalam kolam penuh angka dan logika di jurusan matematika, terkadang anda akan
kehilangan konsentrasi dan memilih untuk mengalihkan perhatian dengan aktifitas
menyenangkan lainnya, hehe (really, don’t try this at home).
Mari
kita mengulang, refleksi perjalanan karier di tahun 2011. Dimulai dengan
kegiatan sosial di desa burlah Aceh tengah, yang menyita banyak energi serta
fikiran. Pengalaman ini memang tidak terbayarkan mahalnya, karena dari sinilah
saya mempelajari tentang banyak hal, tentang kesederhanaan dan keterbatasan,
padahal di akhir 2010 saya baru saja pulang dari kota serba canggih, Taiwan,
dan langsung dihadapkan dengan desa Burlah yang sinyal hanpoen saja susah di
cari. Sungguh Allah Maha Pengasih. Dari baksos dilanjutkan dengan perjalanan
mengikuti musyawarah nasional ILM MIPA. Ini merupakan forum tempat
berkumpulknya ketua BEM MIPA seluruh Indonesia, walaupun saya tampil di barisan
orang tua, lumayan berkoar juga di forum itu, sampai harus mengunggapkan logika
pematah argument, saya belajar banyak dari kegiatan ini, tentang bersilat lidah
dalam forum nasional. Dalam perjalanan ini pula saya sempat berkunjung ke
monument nasional dan mesjid kebanggaan Jakarta, miris juga, semua trademarknya
Negara tetangga sudah saya kunjungi masak punya Negara sendiri belum, dan
akhirnya terjadilah moment itu.
Pada
saat agustus menyapa dan diwajibkan untuk berpuasa, saya malah jalan-jalan ke
Malaysia dan singapura, sepertinya sepulang dari kunjungan itu berat badan turun
beberapa puluh kilo, walaupun sekarang anda tidak bisa melihat bekasnya. haha..
sebenarnya ada satu hal yang belum terselesaikan mengenai kunjungan ke 2 negara
tersebut, yaitu pada saat mengunjungi singapura, mulai dari naik kereta di
Malaysia sampai tiba kembali ke Malaysia saya meminjam uangnya toke muchsin,
mahasiswa master di UKM, dan Alhamdulillah sudah diikhlaskan oleh sang toke
untuk tidak usah di tebus sehingga berjingkraklah saya melompat kengirangan.
Akhir
2011, perjalanan kembali dilanjutkan menuju ibukota Negara, tercatat 2 kali
perjalanan saya lalui, pertama ke cibubur, bogor dan bandung yang kedua ke
puncak, rawamangun dan seputaran Jakarta. Banyak cerita tergoreskan dalam
artikel dalam blog ini sehingga tidak usah saya selipkan lagi disini. Menjelang pergantian tahun, saya fikir
‘kegilaan’ itu telah usai, ternyata terus berlanjut. Pada tanggal 31 des sore
harinya saya bersepeda santai bersama matematikawan lainnya, menyusuri indahnya
kota banda aceh dan terus berlanjut hingga malam tahun baru, disaat yang lain
membakar uangnya dalam bentuk mercun, kembang api dan sejenisnya, kami membakar
kalori, aktifitas tahun baru yang sangat positife (really, try this at home).