Sabtu, 10 September 2011

NGO pi

Ini bukan cerita tentang NGO (Non-Government Organization) atau yang dalam bahasa Indonesianya sering disebut dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Karena ini sepenuhnya tentang aktivitas ringan “minum kopi” atau bahasa slanknya ngopi.
Aku tidak akan bercerita tentang uniknya Aceh dengan warung kopi bertebaran di berbagai sudut kota.  Juga bukan tentang kopi aceh yang sangat terkenal dan harum serta rasannya yang khas. Atau tentang kopi luwak yang mahal itu dengan proses pembuatannya yang mungkin masih dipertentangkan oleh masyarakat karena melalui proses feses dari sebuah binatang.
Karena ini cerita tentang proses menambah database teman, mempererat tali silaturrahmi serta proses pertukaran ide dan fikiran, yang terkadang prosesnya sering berlangsung sambil ngopi. Akhirnya aku menyukai aktifitas ngopi, walaupun terkadang kuhindari agar tidak keseringan serta terkesan membuang waktu. Karena juga terkadang jika aktifitas ngopi tidak dibarengi dengan obrolan yang berkualitas, diskusinya bisa tidak terarah pokoknya berefek negative lah…
Berawal dari gabung konkow bareng sesama aktifis di kampusku, sesama kawan letting di perkuliahan, kawan SMA, SD. Apalagi di moment hari raya Idul fitri ini, kebanyakan kawanku yang sudah melanglang buana pulang ke Aceh, pada saat itulah kami ngumpul di warung kopi. Seperti semalam aku ngopi bareng sama abang-abang mahasiswa dari berbagai universitas dan negara. Ada yang sudah selesai Masternya di Taiwan, ada yang sedang menyelesaikan Ph.D nya bahkan ada yang postpone S1 nya, hehe.. beragam latarbelakang membuat diskusi semakin mantap, walaupun canda tawanya pun menggelegar.
Aku hanya ingin membangun link seluas-luasnya dan mengenal banyak orang dengan berbagai ragam profesi serta latarbelakang, memerhatikan bagaimana pola pikir mereka, cara mereka mengeluarkan ide serta gagasan, membangun rencana kehidupan serta cara mereka membuat orang lain tertawa, karena aku yakin, rezeki datang dari pintu yang tak kuduga. Bisa jadi rezeki itu Allah titipkan dari salah satu tangan mereka, dan pun karena kita makhluk sosial dan diciptakan beragam sehingga kita dapat mengenal satu dan lainnya. dan terkadang aku sangat bersemangat untuk membantu orang yang meminta bantuan kepadaku (jika memang bisa aku selesaikan), senang rasanya bisa menyelesaikan kendala yang dihadapi oleh orang lain. Dan aku ingin menolong lagi banyak orang karena aku ingin Allah menolongku dalam banyak hal…