Kamis, 27 Desember 2012

Tour de Lamno-SBY 1st Anniversary

 SBY (Sepeda Buatga Ya) merupakan salah satu club sepeda yang bermarkas di Banda Aceh. Kebanyakan membernya adalah mahasiswa/i alumni maupun yang sedang belajar di Universitas Syiah Kuala serta masyarakat umum. Club ini terbentuk berawal dari cerita-cerita santai setelah keliling kota Banda Aceh dengan sepeda. Mulai dari beberapa orang member, trip demi trip dijalankan. Pada saat terbentuk group di sosial media, barulah member SBY bertambah satu persatu. Trip pertama sekali Club SBY terjadi pada tanggal 25 Desember 2011, Pada saat itu membernya hanya beberapa orang saja. Saat ini member SBY sudah berjumlah puluhan orang yang terdiri dari mahasiswa, alumni, dosen dan masyarakat umum.
SBY sudah menjajal berbagai trip berat, diantaranya Kuta Malaka, Bukit Radar-Krueng Raya, Lampuuk-Goh Lemo, Mata ie-Brayeun dan berbagai trip lainnya. Biasanya di akhir pekan SBY melakukan kegiatan rutin sekaligus silaturrahmi antar member, kekegiatan rutin ini berupa gowes santai keliling kota. Pada saat liburan panjang ataupun hari libur nasional baru SBY menjajal trip berat. SBY merupakan club volunteer, group ini bersifat terbuka siapa saja boleh masuk dan bergabung. Member SBY juga tidak berkewajiban untuk bergabung di setiap trip, jika memang memiliki waktu luang dan kesiapan fisik yang prima maka trip terjal siap menyambut.
Setelah setahun SBY berdiri, muncul keinginan untuk merayakan ulang tahun perdana di trip yang spektakuler. Akhirnya terpilihlah Lamno sebagai destinasi perayaan satu tahun berdirinya SBY. Trip Banda Aceh-Lamno memang cukup menantang, selain karena jarak yang cukup jauh juga karena ada 3 gunung yang cukup terjal, yaitu Gunung Paro, Kulu dan Geurutee. Di ketiga gunung ini, fisik, nyali, kekompakan dan tempramen diuji. Pengaturan nafas serta manajemen energi sangat penting agar semuanya seimbang dan cukup untuk perjalanan pergi dan pulang. 

Rabu, 05 September 2012

Guide Backpacker

Tour Ala BackPacker ke Kuala Lumpur 6 hari untuk 7 org.

Tempat yg dikunjungi:
- KLCC/ Twin Tower
- KL Tower
- Petaling Street
- Genting Highland
- Putrajaya
- Aquaria*
- Bukit Bintang
- Dan tempat2 menarik lainnya.. :D

mulai dr Rp. 1.8 jt/org ++

harga termasuk:
- Makan
- Penginapan
- Public transport in KL
- Transport dari KLI Airport ke Penginapan (PP)
- Tiket Genting Highland
# Genting Sky Way. cable car (PP)
# Outdoor Theme Park
- Tiket Sky View KL Tower
- seorang Tour Guide

nb. semua perjalanan akan menggunakan Train & Public transport sehingga akan memberikan anda pengalaman yang berbeda dan mengesankan menjelajahi Kuala Lumpur dari sisi yg berbeda. :)

Guide Contact:
Ihsan 0852 370 10053

**Harga dapat berubah sewaktu2 mengikuti Kurs

Jumat, 01 Juni 2012

Sparta Road to Bukit Radar.

Kamis 17 mei 2012, ada apa dengan tanggal itu ??
kalo dikalender sih itu adalah tanggal merah, hari libur karena memperingat kenaikan isa almasih bagi kaum nasrani, tapi bagi kami kaum sparta sby club, itu adalah hari libur untuk saatnya menaiki bukit, haha. Yap kami kaum sparta kembali mencetak REKOR baru dengan berhasil tembus rute yang lumayan berat : Darussalam – blang bintang - bukit radar – krueng raya – benteng inong balee. Jarak tempuh total diperkirakan 75 km.

Perjalanan yang jauh dan melelahkan pastinya, dari yang tersesat, cidera lutut, sampai minum air bak mandi semuanya ada dicerita kali ini, dan untuk pertama kali sepanjang cerita perjalanan sparta, ini adalah trip dengan durasi paling lama, pergi pagi pulangnya malam. penasaran?? sok atuh dibaca

Pukul 07.00 sesuai kesepakatan kita semua kumpul dulu di warung kopi diseputaran darussalam, breakfast dan cek semua logistik. Namun karena hujan deras yang datang tiba2, keberangkatanpun terpaksa delay, sekitar pukul 9.00 baru akhirnya kita berangkat. Jalanan yang basah dan becek membuat kayuhan terasa berat, itu wajar ya, sesuai dengan hukum fisika “gaya gesek yang besar mengakibatkan perlambatan kecepatan” *ntah iya pun :D yang jelas kondisi jalan yang becek kayak gini membuat kami pada kotor semua, tapi kami senang, karena kata rinso “Berani kotor itu baik” itu artinya kami adalah cowo baik. haha


 
dari darussalam menuju bukit radar, akan melewati bandara dulu dan wajib poto2 dulu. jepreeet

 
dari bandara kita langsung go ke bukit radar, jalannya masih basah.

 
isi ulang angin

 
anda memasuki daerah militer TNI au, kecepatan 40km/jam, nah ini pintu gerbang menuju bukit radar

Secara keseluruhan, medan dirute kali ini lumayan landai, jalannya lebar, beraspal juga, walaupun sebagian besar jalannya sedang dalam perbaikan. Cuma pada saat turunan aja yang medannya lumayan ekstrem, soalnya kondisi jalannya hancur abis, banyak lobang2 yg gak bisa diprekdiksi, trus batu-batunya juga gak kecil2 amat, apalagi dengan kec tinggi, kami harus ekstra fokus dan optimal mengontrol sepeda. Loncat, rem, loncat, rem, blaassst kerikil2 kecil berhamburan, beuuh keren abis. haha.
yang paling keren itu adalh ketika kami berhasil mendarat dengan selamat.

 
yang penting Gaya

 
Tanjakan bos.. dorong dorong



Kenapa dinamakan bukit radar?? karena rupanya di bukit ini memang ada stasiun radar, “Stasiun Radar MSSR Bandara Sultan Iskandar Muda” namanya. Lokasinya ada dipuncak bukit, view dari sini keren banget, banda aceh keliatan kecil, pantai krueng raya juga terlihat indah :D tapi sayang kamera kami kurang mendukung untuk mengambil picture jarak jauh, jadi ya gak bisa mengabadikan momen bagus itu

Kamis, 31 Mei 2012

Conscious Consumers for Environmental Sustainability


Sustainable Consumption is important for us, for our future. Because we are human kind and we are not going to live forever. We need save this planet to our generation, the natural resources, water and the air, the elements of live.
The definition proposed by the 1994 Oslo Symposium on Sustainable Consumption defines it as "the use of services and related products which respond to basic needs and bring a better quality of life while minimizing the use of natural resources and toxic materials as well as emissions of waste and pollutants over the life cycle of the service or product so as not to jeopardize the needs of future generations
Because of that, we do need sustainable consumption and being green is not an option, its necessity. In my opinion sustainable consumption is not only an important issue for developing countries but also advance countries. We can’t say that because of the advance countries don’t care about environment, they keep grow up, the manufactory and vehicles keep produce the pollution, the people don’t pay attention about sustainable consumption, so we can blame it to them, or we can’t say that because of developing countries don’t know about this issue, the people don’t know how to manage their natural resources, how they use and consume in good way. This is our problems and it’s our job to solve it together.
In my opinion we should implemented these roles, first one is produce the better products, the way that we make the products is safe and minimizing the use of natural resources.
Second, cheaper price. If the better products in expensive price, only reach man will buy it. In fact most of people live in developing country in middle profits, which means they can’t buy expensive products. So the better products should sell in cheaper price.The last one is less damage, it should be the better products with sell in cheaper price and less damage.
As youth, the future of our nation, we should know about sustainable consumption and contribute in go green to save our planet. We can contribute in online campaign in social networks. Nowadays, the campaign in social network is powerful, because most of people are connected online. We also can educate people to people, from door to door, start with our area, regency. Next one is we can make a presentation in campus. Because university is the center of civilization, where the agent of change take place. The last one is use mass media. Printed media or electronic media will give big advantage to campaign sustainable consumption in developing country where not every people connected via online.
  

Selasa, 17 April 2012

SPARTA Road to Brayeun - Leupung.

 “Capek, tapi ini adalah REKOR” Sepertinya kalimat itu pas untuk mendeskripsikan trip kami kali ini, yap.. kami kaum SPARTA from SBY (Sepeda Buatga Ya) Club *sebengin rambut.

15 April 2012, sebuah REKOR baru  berhasil kami goreskan dengan tinta emas pada buku “SPARTA list trip” yaitu sebuah buku tua yang berisi agenda dan list perjalan extreem yang harus ditempuh kaum Sparta sepanjang hidupnya *pakai reben, tentu dengan menggunakan sepeda, bukan dengan honda atau yamaha apalagi rental avanza. Kali ini kami berhasil menempuh perjalanan nan jauh dimato menuju Wisata Pemandian Brayeun - Leupung. Minus plus jarak yang ditempuh ada sekitar 60 km PP.

Kali ini medan yang kami tempuh lumayan santai, tidak seperti minggu lalu ketika kami menaklukkan Kuta Malaka yang medannya super extreem *baca ini. Santai dalam artian 90%  jalan yang kami lalui adalah aspal mulus, selama perjalanan juga banyak tanda2 kehidupan seperti adanya orang yang lalu lalang dan bertebarannya orang jualan.

Start dari Blang Padang, pukul 08.30 kami berangkat ke TKP, rute yang kami pilih adalah sebagai berikut : BP – Mata ie (tembus ke Keude Bing) – LhokNga – Brayeun. Kami pilih Mata Ie sebagai rute, itu supaya ada sensasi tanjakannya, lumayan lah bikin Diyan Basri terkapar. haha. Tapi tidak untuk kami The Pure of SPARTA, ciak ciak ciak :D *info : Diyan Basri adalah orang baru, kebetulan dia berminat untuk  ikut dalam trip ini, namun apalah daya dia salah bawa sepeda. hahaha

Ideal sih menggunakan sepeda jenis MTB (Mountain Bike), tapi yang dia pakai adalah sepeda jenis BMX, yang mana menurut dunia persepedaan BMX itu cocoknya buat jalan santai sehari2 atau untuk free style karena memang BMX hanya didesain dengan fixed gear alias gearnya cuma satu. Tapi keren jugalah bisa berhasil menembus Banda Aceh – Brayeun. Congrats !!!

 
Start dari Blang Padang

numpang gaya di pamplet TVRI - Mata Ie

DOROOONG yan !!! selamat ngos2an

Belajar dari pengalaman kemarin, kami gak mau kelaparan di tengah hutan. Sampainya di lhoknga kami semua berhenti disebuah warung nasi, ya jelas untuk beli nasi, kalo mau beli KFC maka kami harus balik ke kota lagi.  well, setelah semua logistik ready stock, kami melanjutkan perjalanan... go go goo :D

Minggu, 08 April 2012

Ekspedisi Air Terjun Kuta Malaka


Kali ini ceritanya juga tentang Sepeda, apalagi kalau bukan tentang serunya nge-club bareng SBY, grup yang kepanjangannya agak maksa yaitu Sepeda buatga ya. Karena memang, kami memiliki sepeda bukan untuk kebutuhan primer melainkan kebutuhan gaya, sekaligus untuk promosi go green dan sebagai gaya hidup masyarakat modern. Walaupun sepeda yang kami miliki bukan dari keringat sendiri, ada yang punya oomnya, ada yang punya abangnya, sekali lagi, walaupun sepeda minjam, yang penting gaya, hehe..
Trip kali ini berawal dari keinginan untuk  memberi contoh kepada grup sebelah, yang juga menggaungkan tentang sepeda, tapi ga pernah bergerak serta mengekspedisi. Walaupun grup kami tidak ada seragam khusus, logo, SK apalagi NPWP, tapi gowes tetap jalan, track baru dijelajahi, ekspedisi tiap bulan dan hasil pengamatan saya sendiri sebagai kabid humas sby (macam apa aja..) tiap harinya ada saja anggota baru yang mau bergabung, walaupun mereka hanya liat-liat isi grup, foto atau Tanya jawab, poin yang ingin di sampaikan adalah, pencitraan sby dikalangan facebokerss sukses berat.
Setelah tertunda beberapa kali, akhirnya disepakati tanggal 8 April, sebagai tanggal ekspedisi ke air terjun kuta malaka. Ada tujuh member yang ikut serta, 6 diantaranya adalah sudah terbukti kejantanannya dan satu lagi ijal, member baru yang coba menantang alam. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar,  mulai dari start di salah satu tempat tongkrongan favorit, Dhapu kuphi sekitar jam 9 kami berangkat menuju samahani, daerah dimana air terjun berada. Di tengah perjalanan kami singgah di Sibreh, salah satu Sparta, bang umam. Oiya.. Sparta itu julukan buat member yang suka ekspedisi dan track downhill, suka standing dan jumping trus ga takut lecet atau kotor sepedanya, dan mau merogoh kocek lebih dalam demi gaya bersepeda, hehe (aseli hiperbola). Intinya Sparta itu adalah sby, tapi tidak semua member sby Sparta.
Sekitar setengah jam kami istirahat di rumah bang umam, sambil menyantap boh giri, atau jeruk bali dan Alhamdulillah ayah bang umam nan dermawan menghadiahkan 3 buah jeruk bali untuk kami bawa ke air terjun. Setelah semuanya siap, dan persediaan air sudah di isi ulang, kami langsung  bergegas menuju samahani. Mulailah kami keluar dari jalan raya antar provinsi menuju track downhill alias bebatuan dan tanah. Mulai terasa paha pegal dan lemas, karena tanjakan yang luar biasa, ditambah cuaca yang menyengat. Terhitung beberapa kali kami melakukan pits stop.
Namun semua lelah, panas, pegal hilang ketika kami melintasi anak sungai. Nah, bayangkan ketika sudah panas, lelah dan pegal anda bertemu dengan anak sungai yang airnya jernih, bersih dan segar. Wuiiiih… yang pertama saya lakukan adalah, menggayuh sepeda secepat mungkin melintasi anak sungai tersebut, sehingga dengan kecepatan penuh tadi ketika ban sepeda meluncur di air, maka tercipratlah air tersebut bagaikan di film2 laga, wuiiihhh… saya berteriak kencang. Saya ulangi lagi, sehingga terekam dalam kamera. Luar biasa… unforgettable lah..
Rupanya itu bukan satu satunya anak sungai yang kami lewati, ada sekitar 5 anak sungai yang kami lalui, dan selalu saya melakukan hal yang sama ketika melewati anak sungai tersebut, sehingga basahlah semua badan dan sepeda. Sepeda yang tadinya bersih, ketika masuk sungai menjadi tambah bersih, namun setelah menanjak bukit-bukit terjal, ia menjadi kotor kembali.. dan turun lagi ke sungai sehingga bersih lagi. Kejadian tersebut berulang-ulang dan saya pun kegirangan.

Minggu, 18 Maret 2012

SBY – Speda Buatga Ya

Akhirnya saya akan membahas sesuatu kegiatan yang sangat dinanti ketika akhir pekan datang, sesuatu yang menjadi tren masyarakat modern yang peduli lingkungan serta kesehatan, sesuatu yang jika diajak keliling malah makin senang, yang membuat si kharisma, abang letingnya cemburu, sesuatu yang merupakan warisan dari generasi sebelumnya, yaitu bersepeda bersama si polygon. Kenapa saya sebut warisan generasi sebelumnya, karena memang polygon ini adalah warisan dari abang saya. Polygon resmi parkir di gudang rumah saya sekitar tahun 2009, pada saat itu abang saya sudah dinas di Banda Aceh. Terkadang polygon menemaninya ketika berangkat ke kantor, pun tak jarang saat weekend mereka ikut sepeda santai bersama. Memang pada saat itu saya masih mencari sebongkah pengalaman di kampus, jadi agak kurang perhatian dengan sepedaan.

Nah.. akhir-akhir ini kebersamaan polygon bersama abang saya agak sedikit renggang. Terkadang ia hanya tersenyum kaku di gudang, berminggu-minggu hingga ia menunjukkan sedikit kekesalannya dengan dikeluarkannya beberapa udara yang ada di kedua ban. Pada saat itulah saya melihat kesempatan emas, merajut kemesraan (heleh… macam apa aja) dan berpetualang ria. Terkadang terdengar suara dari roda-roda yang berputar, pada saat saya ragu-ragu ingin mengayuhnya, sang polygon berbisik “life is an adventure..!!” sehingga bertambahlah keyakinan saya dalam menjelajahi kota, rawa bahkan rimba yang ada di sekitar aceh nan sejahtera. Apalagi sekarang si abang sudah mengayuh bahtera bersama seorang wanita sholehah, sehingga saya sebagai adik satu-satunya diberi amanah untuk menjaga si polygon dan tentunya memaksimalkannya.

Ternyata gayung bersambut, saya bertemu dengan beberapa pengguna sepeda lainnya yang sering mutar-mutar kota di minggu pagi. Akhirnya kami membentuk sebuah club untuk memaungi para anggotanya, memang singkatannya agak sedikit maksa sih.. sepeda buatga ya, sehingga kalau disingkat mirip dengan presiden kita terhormat SBY. Knapa buat gaya, karena memang kami bukan atlit, bukan pejabat dan bahkan bukan politikus, kami hanya mahasiswa tingkat akhir. Sehingga kami menggunakan gaya masing-masing dalam bersepeda, ada yang gaya DJ, gaya akademis, gaya romantis dan bahkan ada yang ga pake gaya.