2nd Day, Tempaan dan Pembinaan
Kaki ini terus melangkah dengan pasti, dibawah sinar mentari yang menyengat, ya.. hari ini cuacanya cukup cerah, sehingga membuat keringatku bercucuran. Besok aku harus membawa sapu tangan atau handuk. Mungkin berat badanku akan turun beberapa ons. Rupanya di sini setiap kendaraan berjalan di sebelah kanan, sehingga aku merasa sedikit aneh tapi tetap menambah keseruan hari keduaku di Taipe.
Setelah berjalan selama 25 menit, sampailah aku di gedung Institute Information of Science, dalam peta yang diberikan gedung tersebut merupakan tempat dimana aku akan magang. Ketika pintu utama terbuka secara otomatis aku bertanya kepada petugas di front desk lantai berapa tempatku berada, tetapi petugas tersebut kebingungan karena ketika aku menyebutkan Mar, dia tidak mengenalinya dan lebih parah lagi, kartu nama Mar telah hilang dari dompetku. Akhirnya aku sampai di ruang yang tepat setelah seorang wanita yang mengenal Mar memberitahukan kepada petugas front desk bahwa mar berada di lantai 4.
Hari ini list teman di Taiwanku bertambah, karena banyak peneliti yang berada di ruangku menyapa dan kami bertukar kartu nama. Tim dan Ally adalah mentor kami, khususnya Tim yang membimbingku selama magang. Tugas pertama kami adalah mempelajari tentang MediaWiki. Mereka memberikan waktu kepada kami satu minggu untuk mempelajari MediaWiki, mulai dari instalasi dan modifikasi. Namun pada siang harinya kami telah menyelesaikan semua tugas kami dan Ally merasa sangat terkejut dan dia bingung tugas apa yang harus kami lakukan untuk selanjutnya.
Pada hari ini juga kami diajak berkeliling gedung dimana kami magang, mulai dari pustaka sampai tempat dimana kami akan shalat setiap harinya. Setiap zuhur dan Ashar kami akan permisi dan menuju tempat tersebut untuk shalat, kecuali hari jumat (mungkin untuk cerita hari jumat lain kali ya..).
Pada saat makan siang tiba, Tim dan Ally mengajak kami ke tempat dimana kami bisa menemukan nasi, ya, casablanka. Persis yang ada di foto. Cukup mahal memang tapi puas karena disini untuk menemukan nasi cukup susah ,sama halnya dengan makanan halal.
Pada sore harinya, kawanku menelpon salah satu mahasiswa yang berasal dari Aceh, kebetulan ia sedang berada di Taipe dan ia mengajak kami untuk bertemu. Dan tepat pada pukul 06.00 sore ditemani oleh Mar kami tiba tepat di Stasiun Nangang untuk bertemu kak nani, mahasiswi aceh yang sedang belajar di Meaoli .Namun Mar segera pulang karena harus mengurus bayi perempuannya. Sambil menunggu kak nani kawanku mengambil banyak foto dengan berbagai macam gaya, rasa malu ini terasa sangat besar ketika kawanku memperlihatkan gaya yang nyentrik untuk di foto dan semua orang disekitar melihatnya dengan tatapan keheranan.
Sekitar pukul 6.40 kak nani sampai dengan bang ikbal dan bang deni, rupanya budaya asli aceh yaitu telat masih kak neni simpan dan lestarikan. bang Deni adalah mahasiswa S3 dan Ikbal mahasiswa S2, keduanya berasal dari universitasku di aceh, mereka melanjutkan studinya di Hsinchu. Bang ikbal banyak bercerita tentang perjuangannya selama sekitar 10 bulan di Taiwan, hati ini luluh dan sedih mendengar cerita yang penuh dengan tempaan dan cobaan. Rupanya begini hidup merantau.. sesuatu yang harus dilewati dengan ketegaran dan jiwa yang kuat.
Setelah berjalan-jalan di pusat kota Taipe kami kembali dengan kreta bawah tanah yang lajunya begitu cepat. Kami turun di kuyang station karena aku harus mengantar kawanku dulu, karena dia tidak yakin akan sampai ke asramanya jika sendirian. Rupanya kami berdua lupa dimana tepatnya asrama kawanku berada, kami berputar-putar di sekitar kuyang untuk mengingat dimana letak asrama kawanku. Hingga kami bertemu dengan orang Taiwan yang englishnya lumayan dan kami langsung menelpon mar dan menanyakan dimana alamat lengkap kawanku.
Setelah mengantar kawanku ke asramanya aku pulang menuju asramaku dengan city bus, dengan panduan peta yang diberikan mar, ku pegang erat-erat peta tersebut dan melihatnya berulang kali agar diriku tidak salah naik bus sehingga tersesat. Sekitar pukul 11 malam aku sampai di asramaku, luar biasa. Hari pertamaku banyak pengalaman yang menjadi pelajaran, rupanya samgat mudah pulang kerumah, walaupun hati ini berdegup kencang ketika di perjalanan, sendiri di tengah keramaian.
3 komentar:
Wow... really great experience. Can finish your job in one day although you have one week for it.
Regard to your friends there.
I hope you don't mind to bring me several focus pictures when you come back...
Keep fighting...
nice story taufiq..
enjoy your internship in Taiwan..Yang penting bek tuwo oleh2,hehhehe ^___^
Yuyun : Thank You so much, we just try to do the best.
k.nova : please keep me in your pray...
Posting Komentar